1. Aspek Kurikulum 2013
Aspek kurikulum ini terdiri dari 3 aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
- Pengetahuan adalah penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Aspek pengetahuan sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya. Namun, aspek pengetahuan pada kurikulum 2013 tidak lagi menjadi aspek utama.
- Keterampilan adalah penekanan pada kemampuan siswa seperti kemampuan untuk berpendapat, berdiskusi, membuat laporan, dan mempresentasikan apa yang sedang dipelajari. Dengan aspek ini, siswa diharapkan tidak hanya tahu teori saja.
- Sikap adalah aspek yang meliputi sopan santun, kedisiplinan, sosial, dan agama. Aspek ini sangat sulit untuk dinilai karena guru tidak dapat memantau seluruh siswanya setiap saat. Sehingga terkadang penilaian sikap menjadi tidak efektif.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan kurikulum 2013:
- Kurikulum bukan merupakan daftar pelajaran. Maka dari itu, kurikulum dirancang dan direncanakan dengan konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di jenjang pendidikan tertentu. Hasil belajar yang diterima diharapkan dapat diterapkan dalam masyarakat.
- Terdapat pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
- Kemampuan kreativitas peserta didik bisa diperoleh dengan proses mengamati, bertanya, menalar, mencoba serta membentuk jejaring.
- Setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Kurikulum harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
- Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
3. Mata Pelajaran Kurikulum 2013
2.1. Sekolah Dasar
- Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Seni Budaya dan Prakarya (Termasuk Muatan lokal)
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal)
- Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
Semua mata pelajaran di Sekolah Dasar disajikan secara terpadu integratif.
2.2. Sekolah Menengah Pertama
Kelompok A (Wajib)
- Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Matematika
- Bahasa Indonesia
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
- Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
- Prakarya dan Kewirausahaan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
- Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
2.3. Sekolah Menengah Atas
Kelompok A (Wajib)
- Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Matematika
- Bahasa Indonesia
- Sejarah Indonesia
- Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
- Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
- Prakarya dan Kewirausahaan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
Kelompok C (Peminatan)
Lintas Minat / Pendalaman Minat
| |||||||||||||||
Lintas Minat / Pendalaman Minat
|
4. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
Setiap kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah kelebihan dari Kurikulum 2013:
- Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
- Pendidikan budi pekerti dan karakter diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
- Tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Kurikulum terdahulu seringkali tidak memberi kesempatan kepada anak di desa untuk memaksimalkan potensi mereka.
- Merangsang pendidikan siswa dari awal melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
- Kesiapan terletak pada guru. Guru juga terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan dan profesionalisme.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan pada Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
- Pemerintah seolah melihat seluruh siswa dan guru memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama.
- Guru tidak pernah terlibat langsung dalam pengembangan Kurikulum 2013.
- Tidak ada keseimbangan antara proses pembelajaran dan hasil karena Ujian Nasional (UN) masih diberlakukan.
- Pengintegrasian mata pelajaran IPA, IPS, dan Bahasa untuk pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun pelajaran tersebut berbeda.
5. Laporan Belajar pada Kurikulum 2013
Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum 2013 ditulis berdasarkan interval serta dihapuskannya sistem peringkat. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan antar siswa. Penilaian pada Rapor Kurikulum 2013 dibagi kedalam 3 kolom yaitu Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap. Setiap kolom nilai Pengetahuan dan Keterampilan dibagi lagi menjadi 2 kolom yaitu kolom angka dan kolom huruf, setiap kolom diisi menggunakan nilai interval sebagai berikut:
Angka | Huruf |
1.00-1.33 | D |
1.34-1.66 | C- |
1.67-2.00 | C |
2.01-2.33 | C+ |
2.34-2.66 | B- |
2.67-3.00 | B |
3.01-3.33 | B+ |
3.34-3.66 | A- |
3.67-4.00 | A |
0 komentar:
Posting Komentar