Jumat, 20 Maret 2015

Jatuh Cintalah Lebih Dari Sekali

Membicarakan tentang cinta memang selalu menarik dan tidak pernah membosankan. Saking menariknya cinta menjadi salah satu ikon film, musik dan karya sastra Indonesia. Di mana film, musik dan karya sastra yang bertema cinta menjadi laris manis di pasaran. Bukan itu saja, cina juga selalu menjadi cerita menarik di kalangan kaula muda. Entah karena lezat manisnya cinta atau pahit getirnya cinta. Untuk itulah dalam tulisan ini saya akan membahas tentang cinta dan saya sengaja memilih judul yang sedikit provokatif. Anda tidak usah khawatir di sini saya tidak akan mengajarkan Anda untuk menjadi Play Boy ataupun Play Girls, atau mengajarkan Anda untuk mengobral cinta ke semua wanita atau laki-laki lain.
Cinta yang saya maksud di sini bukan tentang kisah cinta romeo dan Juliet, bukan tentang kisah siti nurbaya, bukan tentang ayat-ayat cinta, bukan tentang cinta di rumah susun, bukan cinta segitiga, bukan cinta dua dunia, bukan cinta mati, bukan tentang kisah Ramayana dan juga bukan juga kisah sepasang kekasih yang lagi di mabuk cinta. Terus tentang apa dong ….! Hmm mau tahu ….? yaitu membahas tentang kecintaan terhadap profesi, pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan.
Kenapa saya menggunakan analogi cinta? Karena menurut saya hal ini dapat membakar motivasi dan semangat kita dalam menjalankan pekerjaan kita, seperti bergeloranya orang-orang yang sedang jatuh cinta. Saya yakin teman-teman yang membaca tulisan ini hampir semuanya pernah jatuh cinta, dan pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Ketika seseorang sedang di mabuk cinta, kecenderungannya ia akan melakukan apa saja untuk kekasih hatinya. Saat kekesihnya sakit, dia akan buru-buru menjenguk, kekasihnya tidak sms, dia gundah dan langsung transfer pulsa, saat kekasih ngajak ketemuan ia tepat waktu, dan saat kekasihnya minta shoping di mall ia rela ngeluarin duit, dan ketika kekasih minta putus dia merengek kaya anak kecil. Itulah tadi betapa cinta ini memiliki kekuatan dahsyat yang bisa membuat orang melakukan apa saja untuknya.
Kalau dengan kekasih seseorang bisa seperti itu, bagaimana jika cinta itu kita injeksikan ke wilayah yang berbeda, bukan lagi cinta antara dua sejoli, tapi cinta terhadap pekerjaan atau profesi. Jika setiap orang yang menjalani profesinya dengan penuh rasa cinta, maka ia akan melakukan apapun yang terbaik untuk pekerjaannya tersebut. Seorang pelajar atau mahasiswa, akan rajin belajar dan berusaha menaklukkan semua mata pelajaran/mata kuliah, seorang guru akan mencintai pekerjaannya dan mencintai murid-muridnya, seorang karyawan akan mencintai perusahaannya dan tidak akan membiarkan perusahaannya rugi, seorang blogger akan mencintai aktivitasnya dengan memberikan yang terbaik bagi para pengunjung blognya dan ini semua berlaku untuk semua jenis profesi dan pekerjaan yang lain.
Orang yang mencintai pekerjaan, profesi dan aktivitasnya otomatis dia akan memberikan yang terbaik yang bisa ia lakukan. Ia akan lebih disiplin terhadap waktu dan dalam menjalankan tugas-tugas. Mereka juga akan menjadi pribadi yang ulet, tahan banting dan sabar tidak akan pernah menyerah meskipun terkadang apa yang diperoleh tidak sebanding dengan usahanya. Selain itu mereka juga akan selalu berinisiatif untuk melakukan berbagai macam perubahan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Untuk bisa seperti ini kita tidak bisa hanya mencintai sekali saja, tapi kita harus mencintai profesi dan pekerjaan kita berkali-kali. Tanpa itu kita tidak akan bisa. Terus jika ada pertanyaan bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta terhadap pekerjaan dan profesi kita? Caranya sederhana luruskan pola pikir Anda bahwa bekerja bukan hanya untuk mencari uang saja, sekolah bukan untuk mencari pekerjaan saja, berorganisasi bukan hanya untuk mencari popularitas dan lain-lain.  Semua ada lebihnya, yaitu untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari segi spiritual, kognitif, emosional, dan fisikal. Ketika empat aspek ini bisa terwujud dengan baik maka yang namanya kesuksesan akan datang dengan sendirinya.

0 komentar:

Posting Komentar