Membicarakan tentang cinta memang selalu menarik dan tidak pernah
membosankan. Saking menariknya cinta menjadi salah satu ikon film, musik
dan karya sastra Indonesia. Di mana film, musik dan karya sastra yang
bertema cinta menjadi laris manis di pasaran. Bukan itu saja, cina juga
selalu menjadi cerita menarik di kalangan kaula muda. Entah karena lezat
manisnya cinta atau pahit getirnya cinta. Untuk itulah dalam tulisan
ini saya akan membahas tentang cinta dan saya sengaja memilih judul yang
sedikit provokatif. Anda tidak usah khawatir di sini saya tidak akan
mengajarkan Anda untuk menjadi Play Boy ataupun Play Girls, atau
mengajarkan Anda untuk mengobral cinta ke semua wanita atau laki-laki
lain.
Cinta yang saya maksud di sini bukan tentang kisah cinta romeo dan
Juliet, bukan tentang kisah siti nurbaya, bukan tentang ayat-ayat cinta,
bukan tentang cinta di rumah susun, bukan cinta segitiga, bukan cinta
dua dunia, bukan cinta mati, bukan tentang kisah Ramayana dan juga bukan
juga kisah sepasang kekasih yang lagi di mabuk cinta. Terus tentang apa
dong ….! Hmm mau tahu ….? yaitu membahas tentang kecintaan terhadap
profesi, pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan.
Kenapa saya menggunakan analogi cinta? Karena menurut saya hal ini
dapat membakar motivasi dan semangat kita dalam menjalankan pekerjaan
kita, seperti bergeloranya orang-orang yang sedang jatuh cinta. Saya
yakin teman-teman yang membaca tulisan ini hampir semuanya pernah jatuh
cinta, dan pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Ketika
seseorang sedang di mabuk cinta, kecenderungannya ia akan melakukan apa
saja untuk kekasih hatinya. Saat kekesihnya sakit, dia akan buru-buru
menjenguk, kekasihnya tidak sms, dia gundah dan langsung transfer pulsa,
saat kekasih ngajak ketemuan ia tepat waktu, dan saat kekasihnya minta
shoping di mall ia rela ngeluarin duit, dan ketika kekasih minta putus
dia merengek kaya anak kecil. Itulah tadi betapa cinta ini memiliki
kekuatan dahsyat yang bisa membuat orang melakukan apa saja untuknya.
Kalau dengan kekasih seseorang bisa seperti itu, bagaimana jika cinta
itu kita injeksikan ke wilayah yang berbeda, bukan lagi cinta antara
dua sejoli, tapi cinta terhadap pekerjaan atau profesi. Jika setiap
orang yang menjalani profesinya dengan penuh rasa cinta, maka ia akan
melakukan apapun yang terbaik untuk pekerjaannya tersebut. Seorang
pelajar atau mahasiswa, akan rajin belajar dan berusaha menaklukkan
semua mata pelajaran/mata kuliah, seorang guru akan mencintai
pekerjaannya dan mencintai murid-muridnya, seorang karyawan akan
mencintai perusahaannya dan tidak akan membiarkan perusahaannya rugi,
seorang blogger akan mencintai aktivitasnya dengan memberikan yang
terbaik bagi para pengunjung blognya dan ini semua berlaku untuk semua
jenis profesi dan pekerjaan yang lain.
Orang yang mencintai pekerjaan, profesi dan aktivitasnya otomatis dia
akan memberikan yang terbaik yang bisa ia lakukan. Ia akan lebih
disiplin terhadap waktu dan dalam menjalankan tugas-tugas. Mereka juga
akan menjadi pribadi yang ulet, tahan banting dan sabar tidak akan
pernah menyerah meskipun terkadang apa yang diperoleh tidak sebanding
dengan usahanya. Selain itu mereka juga akan selalu berinisiatif untuk
melakukan berbagai macam perubahan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik lagi. Untuk bisa seperti ini kita tidak bisa hanya mencintai sekali
saja, tapi kita harus mencintai profesi dan pekerjaan kita
berkali-kali. Tanpa itu kita tidak akan bisa. Terus jika ada pertanyaan
bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta terhadap pekerjaan dan profesi
kita? Caranya sederhana luruskan pola pikir Anda bahwa bekerja bukan
hanya untuk mencari uang saja, sekolah bukan untuk mencari pekerjaan
saja, berorganisasi bukan hanya untuk mencari popularitas dan
lain-lain. Semua ada lebihnya, yaitu untuk menjadikan diri kita menjadi
pribadi yang lebih baik dari segi spiritual, kognitif, emosional, dan
fisikal. Ketika empat aspek ini bisa terwujud dengan baik maka yang
namanya kesuksesan akan datang dengan sendirinya.
Jumat, 20 Maret 2015
Jatuh Cintalah Lebih Dari Sekali
00.38
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar