Jumat, 20 Maret 2015

Sikap Negatif: Penghancur Kesuksesan

Sikap negatif: penghancur kesuksesan. Tidak salah rasanya jika saya mengatakan hal tersebut. Karena saya yakin anda pun akan setuju bahwa sikap negatif merupakan salah satu penyebab hancurnya kesuksesan. Seperti yang telah diutarakan para ahli, di buku-buku psiklogi maupun buku motivasi sikap negatif  adalah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat atau bahkan bertentangan. Contohnya malas, tidak jujur, korupsi, nepotisme, tidak disiplin, suka mengadu domba, suka menipu, suka melanggar tata tertib, suka mencari kambing hitam, memfitnah, menyakiti orang lain dan masih banyak contoh lain yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu dalam artikel ini. Lagi pula saya yakin anda tahu mana bentuk sikap positif dan mana yang negatif.
Dari keterangan di atas jelas bahwa sikap negatif adalah sikap yang harus dihindari oleh seseorang yang ingin mencapai kesuksesan dalam hidup di dunia maupun di akhirat. Seseorang yang memiliki sikap negatif cenderung mengalami masalah dalam kehidupan pribadi (kepribadian), hubungan sosial, pekerjaan, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama dan kehidupan bermasyarakat. Namun yang paling berbahaya lagi dari orang yang memiliki sikap negatif adalah adanya kecenderungan orang tersebut menularkan sikap tersebut kepada orang lain. Jika hal itu terjadi maka kehidupan bisa menjadi kacau.
Secara umum sikap negatif ini akan berdampak pada diri seseorang, dampak-dampak tersebut antara lain:
1.      Menurunkan Kinerja
Seseorang yang memiliki sifat negatif lama kelamaan kinerjanya dan produktifitasnya akan menurun. Seperti kita tahu bahwa produktifitas sangat erat kaitannya dengan hasil kerja yang diperoleh seseorang. Contoh sederhana saja, ketika seseorang mendapatkan tugas dari seorang atasan, kalau dia memiliki sikap positif pasti kinerja dan produktifitasnya bagus tapi kalau kalau sikapnya negatif, bisa dipastikan bahwa sikap tersebut akan menurunkan kinerja dan produktifitas  yang akhirnya merugikan lembaga tempat orang tersebut bekerja.
2.      Menurunkan kualitas mental
Memiliki kualitas mental yang tinggi sangat baik untuk menunjang kesuksesan hidup seseorang. Namun kadang tidak disadari bahwa kualitas mental ini bisa menurun, akibat dari sikap negatif yang kita lakukan. Kualitas mental identik dengan kualitas spirit dan kepribadian. Jika anda memiliki sikap negatif maka kualitas spirit dan kepribadian anda akan menurun, kalau sudah begitu makin lama kita akan makin tertinggal dengan teman-teman yang lain. Hal itu bukan karena teman-teman cepat dalam berlari, tapi lebih dikarenakan diri kita yang mulai melambat.
3.      Menurunkan martabat kita di mata orang lain
Manusia yang memiliki sikap negatif cenderung kurang disukai oleh orang lain. Kanapa bisa begitu karena pada dasarnya manusia itu ingin dihormati dan dihargai. Namun hal itu tidak mungkin terjadi,  jika kita sendiri tidak menunjukkan sikap yang positif terhadap orang lain. Sekarang coba anda lihat beberapa kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat. Sebelum kasus korupsi dibongkar oleh KPK, saya yakin sebagian dari kita berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki martabat yang baik. Tapi setelah kejahatan mereka terbongkar, seketika itu pula mungkin penilaian dan cara pandang kita terhadap pejabat tersebut sudah berbeda, yang tadinya kita anggap mereka bermartabat, ternyata tidak lebih terhormat dari rakyat biasa. Hal itu terjadi karena sikap negatif yang ditunjukkan oleh para pejabat itu yaitu korupsi.
4.      Menghambat perkembangan karier
Sikap negatif jika tidak dirubah jelas akan membawa dampak pada perkembangan karier seseorang. Mana ada dalam sejarah tercatat orang sukses memiliki sikap yang negatif, kalaupun ada, percayalah sukses mereka hanya semu. Seperti yang kita ketahui untuk mencapai sebuah jenjang karier yang maksimal dibutuhkan  minat, motivasi, tekad, disiplin, kerja keras, jaringan, dan lain-lain yang bersifat positif. Kira-kira mungkinkah hal itu terwujud jika seseorang memiliki sikap negatif seperti minat dan motivasi rendah, tekad kurang, tidak disiplin, bermalas-malasan, tidak suka bergaul? Saya yakin anda akan setuju dengan saya bahwa jawabannya tidak.
5.      Menghambat hubungan sosial dengan orang lain
Apa yang terlintas dalam diri anda jika melihat seseorang menunjukkan sikap negatif di hadapan anda? Apakah anda ingin menjadi temannya ataukah anda ingin menjauh darinya? Umumnya orang-orang akan menjawab ingin menjauh darinya. Kalaupun ada orang yang ingin menjadi temannya saya yakin itu sangat jarang ditemui.  Bagaimana mungkin hubungan sosial bisa terjalin dengan baik, jika dilandasi dengan sikap negatif dari salah satu pihak atau kedua-duanya. Untuk itulah mulai detik ini biasakanlah sedikit demi sedikit menghilangkan sikap negatif dan ganti dengan sikap positif. Meskipun awalnya terasa berat tapi lama kelamaan saya yakin semua orang bisa merubah sikap negatif menjadi sikap positif.
6.      Menimbulkan permusuhan
Sikap negatif yang dimiliki seseorang bisa menimbulkan tekanan pada diri sendiri dan lingkungan tempat anda berada, yang akhirnya berdampak pada ketegangan dan permusuhan dengan orang lain. Sebuah contoh ada seseorang yang memiliki hutang di berbagai tempat, hampir setiap hari dia didatangi oleh depkolektor bank. Kalau si pemilik hutang bersikap positif atas kedatangan depkolektor, maka ketegangan bisa di hindarkan. Tapi jika yang punya hutang emosional, dan dia bersikap negatif, maka besar kemungkinan hal itu akan menimbulakn ketegangan.
7.      Menurunnya kepercayaan dari orang lain
Jika tiap hari kita bermalas-malasan, suka ngibulin teman, suka korupsi dan suka marah-marah, apakah orang lain akan percaya bahwa anda ini baik? Apakah anda mau jika diajak kerjasama dengan orang yang seperti ini? Saya yakin anda semua punya jawaban yang hampir sama atas pertanyaan tersebut. Untuk itulah penting bagi kita semua untuk menghilangkan sikap negatif, jika ingin di percaya orang lain. Jika kita tidak mau merubah sikap, maka akan sulit bagi kita untuk mengembangkan diri anda ketahap berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar