Harapan adalah keinginan agar sesuatu terjadi pada diri kita di masa
depan. Setiap orang yang sehat jiwanya pasti memiliki harapan yang baik.
Memiliki harapan adalah baik dari pada tidak memilikinya. Namun perlu
kita ingat, harapan yang disandarkan kepada manusia hanya akan membawa
kekecewaan. Kalau kita berharap kepada manusia ujung-ujungnya kita akan
kecewa tapi kalau kita berharap kepada sang pencipta maka Insya Allah
semua berakhir bahagia.
Lalu harapan seperti apa yang mestinya kita miliki agar membuahkan
kebahagiaan? Harapan membahagiakan adalah harapan yang mendapatkan
rahmat dan ridha Allah. Rahmat berarti kasih sayang ridha berarti izin
Allah (Sugeng Widodo, 2010).
Saya punya pengalaman kecewa akibat terlalu berharap kepada
seseorang. Suatu ketika saya datang ke Jakarta untuk melamar kerja. Saat
itu saya sangat optimis bakalan diterima kerja, karena saya dibawa oleh
seorang staf kantor yang cukup punya nama dikantor tersebut. Ini adalah
harapan terbesar saya saat itu. Namun semua harapan saya itu sirna
karena pekerjaan yang saya inginkan tidak pernah saya terima, malah yang
saya dapatkan adalah pekerjaan kasar yang tidak pernah saya bayangkan
sebelumnya. Inilah kesalahan saya, yang terlalu berharap pada manusia,
dan lupa pada kuasa yang Pencipta.
Dari situlah saya sadar bahwa harapan itu utamanya adalah kepada sang
Pencipta. Kalau pun kita berharap pada manusia sifatnya hanyalah
perantara, yang menjadi tangan Tuhan untuk membantu kita memenuhi semua
harapan yang kita inginkan.
Bagaimana kalau harapan belum terwujud?
Ada tiga jawaban yang bisa saya katakan. Pertama, tidak yakin Tuhan
akan mengabulkan harapan yang kita inginkan. Ini namanya kita tidak
percaya pada kuasa dan kebesaran Tuhan. Kedua, kita setengah-setengah
dalam mewujudkan harapan tersebut. Tidak sungguh-sungguh, mudah mengeluh
dan tidak mau belejar. Ini mengisyarakkan bahwa kita belum cukup mental
mendapatkan apa yang menjadi pengharapan kita. Ketiga, kita salah
meletakkan harapan. Seperti di awal tadi saya katakan, kita terlalu
banyak berharap pada manusia. Sesungguhnya jika hal itu benar-benar kita
lakukan, maka kekecewaanlah yang akan kita dapat.
Selanjutnya kita evaluasi diri kita, kira-kira kita masuk dalam
kriteria yang mana. Setelah kita tahu dengan seksama, barulah kita
memperbaiki diri sesuai dengan kesalahan yang telah kita lakukan.
Bagaimana kalau harapan terwujud?
Hal pertama dan utama yang harus kita lakukan jika harapan kita
terwujud adalah bersyukur, dimulai dengan meyakininya dalam hati bahwa
apa yang kita peroleh semua datangnya dari Allah. Selanjutnya
mengucapkan “Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Itu sebagai wujud ungkapan
rasa syukur kita. Kemudian menjalankan rasa syukur itu dalam kehidupan
kita sehari-hari.
***
Orang bijak sering berkata doa adalah harapan yang kita
komunikasikan. Maka bersyukurlah bagi aorang-orang yang dalam hatinya
masih ada harapan, minimal harapan menjadi pribadi yang lebih baik.
Syukur lagi jika punya harapan menjadi orang sukses, orang yang
bermanfaat bagi banyak orang. Satu kunci yang harus kita ingat Harapan = Doa
Rabu, 18 Maret 2015
Harapan = Doa
18.08
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar