Rabu, 18 Maret 2015

Cerdas Membuat Perencanaan

Pernah gak teman-teman mendengar percakapan seperti ini “Udah gak usah direncanaain, nant malah ujung-ujungnya gak jadi”. Saya yakin betul pernyataan seperti itu tidak asing ditelinga kita. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa “sebelum bertindak sebaiknya kita merencanakan sesuatunya dengan matang”. Pernyataan ini juga mungkin juga sering kita dengar. Terus yang jadi pertanyaan “Mana dari keduanya yang benar? Kalau saya pribadi akan mengatakan perencanaan itu sangat penting. Namun sebaik-baik pernyataan hasil akhirnya serahkan pada Tuhan. Kemudian muncul lagi pernyataan bagaimana sih cara membuat perencanaan yang cerdas? Dalam tulisan ini saya akan mencoba mendeskripsikan cara cerdas membuat perencanaan. Namun sebelumnya izinkan saya mendeskripsikan apa itu perencanaan? Stainer (dalam Russel C. Swanburg, 2000) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru. Perencanaan adalah fungsi administratif yang menempatkan beberapa resiko terhadap perbuatan keputusan dan pemecahan masalah. Ini memastikan bahwa kemungkinan hasil akan dapat diinginkan dan efektif dalam segi penggunaan manusia dan sumber material serta produksi produck atau pelayanan (Russel C. Swanburg, 2000).

Pentingnya perencanaan

Dalam sebuah buku yang berjudul Rencana Usaha Yang Rasional ditulis oleh Jackie Ambadar dkk, saya mendapat penjelasan bahwa seorang perencana yang sukses akan berhasil menjembatani gagasannya yang sederhana untuk menjelma menjadi sesuatu yang sangat menguntungkan. Perencanaan dihadirkan menjadi usaha yang sangat menguntungkan. Perencanaan dihadirkan sebagai jembatan antara segenap potensi yang dimiliki dengan sasaran yang hendak dicapai. Ide, gagasan, dan tekad yang tak terkait dalam perencanaan, semat-mata akan menjadi daun gugur berserakan. Dengan sebuah perencanaan yang baik, ia menjadi pengantar gerak yang begitu penting. Tahapan-tahapan rencana yang dijalankan akan memunculkan wawasan yang selalu terbuka, improvisasi dan inovasi. Gagasan yang bagus sulit memperolehnya dan rencana yang tepat dan rasional akan membantu mewujudkan gagasan menjadi kenyataan.

Faktor yang mempengaruhi perencanaan

Untuk mendapatkan perencanaan yang baik dan memperoleh hasil yang maksimal maka kita harus memahami faktor yang harus diketahui demi keberjasilan suatu perencanaan
  1. Pengetahuan tentang karakteristik dari perencanaan
  2. Pengetahuan tentang elemen dari proses prencanaan
  3. Pengetahuan tentang perencanaan strategis atau jangka panjang
  4. Pengetahuan tentang proses perencanaan taktis atau jangka pendek-fungsinal versus operasional
  5. Pengetahuan standar perencanaan
  6. Pengatahuan tentang dan ketrampilan dalam penerapan proses perencanaan, termasuk standar pada situasi kerja
  7. Ketrampilan dalam membawa proses perencanaan sampai pada penyusunan standar, bila ada kekurangan.

Bagaimana menyusun perencanaan yang baik?

Menyusun perencaan yang baik tentu bukan pekerjaan yang mudah, karena diperlukan kamampuan menentuka tujuan, pengumpulan data, menganalisis, pelaksanaan, mengevaluasi, dan manajemen. Untuk lebih jelasnya  dapat saya jelaskan sebagai berikut.
  1. Menentukan visi. Visi itu tujuan yang hendak dicapai. Tidak mungkin seseorang bisa menetapkan sebuah perencaan jika dirinya tidak tahu apa visi yang hendak dicapai dari apa yang ia kerjakan.
  2. Pengumpulan data, setelah kita memiliki sebuah visi maka selanjutnya kita perlu melakukan pengumpulan data sebagi pijakan kita dalam bertindak. Sebagi contoh “Ketika seseorang mau membuak usaha bakso, maka langkah selanjutnya adalah melakukan survei. Survei ini bisa dilakukan dengan malukan obervasi dilokasi tempat yang akan digunakna untuk usaha, atau melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar.
  3. Menganalisis. Dari data yang sudah kita peroleh kita harus mampu menganalisa apa saja hal-hal yang kita butuhkan serta mengantisipasi semua hal buruk yang mungkin saja terjadi
  4. Pelaksanaan. Setelah kita sudah melakukan analisis, selajutnya kita harus bertindak. Apa yang sudah kita rencanakan tersebut harus kita laksanakan dengan tindakan nyata.
  5. Evaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai keefektifan perencaan yang kita buat. Kalu kira-kira baik, maka teruskan, tapi kalau kita menemukan suatu celah buruk, kita harus segera memperbaikinya.
  6. Manajemen. Menejemen ini terkait dengan jumlah dana, tenaga, waktu yang bisa kita butuhkan. Jangan sampai kita melalaikan hal ini. Perlu diingat sebuah prencanaan yang baik harus mampu melihat dana yang kita punya, sumber daya manusia yang kita punya serta waktu efektif yang kita miliki, sehingga perencaan yang sudah dibangun akan membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Cerdas menetapkan perencaan adalah salah satu kunci meraih keberhasilan. Dari itu baca, pahami dan praktekkan, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar