Saya yakin sebagian besar orang suka dengan orang yang pintar.
Anggapan tersebut benar, namun masih ada syarat yang harus dilakukan
jika ingin benar-benar menjadi menarik. Apa syaratnya? Sangat sederhana
yaitu sikap.
Saya punya seorang kenalan anaknya pintar. Awalnya banyak orang suka
dan tertarik dengan dirinya. Sehingga banyak orang yang ingin menjadi
sahabatnya. Namun sayang, lama kelamaan orang mulai tidak nyaman dengan
perilakunya. Kenapa? Karena orangnya egois. Mentang-mentang pintar dia
kalau bicara asal bicara tanpa peduli perasaan orang lain. Dengan mudah
ia mengatakan pendapat kamu itu salah, yang benar itu begini dan
lain-lain. Bukan itu saja, orang makin ogah bergaul karena dia orangnya
sulit diberikan masukan dan satu lagi dia sulit sekali dipercaya. Dia
sering lalai jika diberi amanat. Karena beberapa hal tersebut, sekarang
banyak orang malas bersimpati dengannya. Jangankan untuk kenal dekat,
ketika diajak bicara saja orang merasa enggan dan terkesan tidak
mempedulikan. Jika sudah begini maka kepintaran dan kecerdasannya pun
tidak menjadikan dirinya menjadi menarik di mata orang lain.
Kasus-kasus semacam ini sering kali terjadi. Bahkan pernah juga saya
mendapat curhat dari beberapa teman mahasiswa bahwa ada beberapa
mahasiswa yang bersikap seperti itu di kelas. Hal ini membuktikan bahwa
ternyata orang pintar, bisa terjebak dengan perilaku yang membuat
dirinya menjadi tidak menyenangkan.
Dari paparan tersebut saya hanya ingin mengingatkan saja, bahwa
sepintar apapun diri kita itu tidak lantas membuat diri kita menjadi
pribadi yang menarik di mata orang lain. Dan untuk menjadi pribadi yang
menarik kita harus menjaga sikap kita kapan pun dan dimanapun kita
berada. Menjaga sikap adalah hal yang sangat penting. Karena sikap akan menjadikan orang lain nyaman berada disekitar kita. Ibarat sebuah kartu kita adalah joker yang tidak pernah ada matinya.
Tapi jadi masalah sering kali kita lupa akan pentingnya sikap ini.
Sehingga kita pun menjadi budak rasa egois karena merasa kita lebih
dibandingkan orang lain. Mungkin kita beralasan, suka-suka saya dong
memang nyatanya saya pintar. Ya itu benar, emang suka-suka Anda. Tapi
perlu kita catat. Kita ini hidup tidak sendiri. Kita ini juga punya
kekurangan. Dan yang tidak kalah penting kita tidak mungkin hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Sejarah telah mencatat tidak ada orang
besar yang sukses sendiri tanpa keterlibatan orang lain. Karena itulah
jika kita masih sering menjadi budak kesombongan dan egoisme, mulia hari
ini kita sama-sama introspeksi diri. Apakah benar kita itu pintar dalam
segala hal? Apakah benar kita tidak butuh orang lain? Apakah benar jika
kita bersikap sombong? Apakah benar kita tidak pernah melakukan
kesalahan? Saya yakin jika kita mau merenung dengan seksama. Kita akan
menemukan jawaban. Bahwa pintar itu tidak akan menyelamatkan hidup kita,
jika kita bersikap egois dan semua gue. Dan yang akan menyelamatkan
Anda dalam kehidupan sosial adalah sikap Anda.
Jadi mari sama-sama berbenah diri, saling mengingatkan dalam hal
kebaikan dengan begitu kita menjadi orang yang benar-benar berhasil
dalam kehidupan sosial. Jika hubungan bisa kita jalin dengan baik. Maka
tidak usah kita bersusah payah mengejar kesuksesan, karena kesuksesan
dengan senang hati menanti kita.
Rabu, 18 Maret 2015
Pintar Saja Tidak Cukup Untuk Menjadikan kita sukses
17.41
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar